Sorong Selatan Guide | Papua Barat | Indonesia | Fasilitas
enam bandara-empat perintis dan misionaris-hanya satu yang beraspal, sementara lainnya masih rerumputan. Dengan frekuensi penerbangan yang lebih banyak mengandalkan rute Teminabuan-Ayamaru-Sorong pulang pergi, pesawat yang bisa mendarat hanya twin otter (Merpati) dan cessna milik penerbangan misi, AMA.
Begitu juga dengan sarana pelabuhan laut dan sungai. Kecuali Teminabuan yang dibangun dengan beton, lima dermaga-Inanwatan, Kais, Kokoda, Seremuk, dan Mugim-yang rata-rata berkonstruksi kayu dalam keadaan rusak berat. Muara Sungai Kaibus, yang juga merupakan pintu utama perhubungan laut ke, dan dari, Sorong Selatan, dalam keadaan dangkal sehingga sering menghambat lalu lintas kapal. Belum lagi jika berlangsung musim selatan yang menyebabkan gelombang besar sehingga banyak kapal harus mengambil jalur alternatif lain, seperti Teminabuan-Klamono dan Teminabuan-Inanwatan.
Masalah lain yang tak kalah penting adalah telekomunikasi dan listrik. Kantor Telkom masih berada di Kota Sorong, sedangkan di Teminabuan masih berupa rencana. Untuk komunikasi ke Teminabuan sekarang terpasang 398 SST (satuan sambungan telepon). Sementara itu fasilitas listrik hanya tersedia di Teminabuan selama 12 jam (18:00-06:00) dan Ayamaru 6 jam (18:00-24:00).
Selasa, 08 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar